LAMPUNG, Genusbhayangkaraone.com
Sulitnya mencari Pekerjaan serta menciptakan sebuah Sumber Daya Manusia yang tangguh dan berani serta bertanggung jawab, semua itu berdampak pada sulitnya mencari penghidupan demi kelangsungan tatanan dalam kehidupan. hal itu dapat di rasakan dan terjadi pada Abad ini.
mengingat terhadap hal itu patut di pandang perlu menjadi bagian tanggung jawab Pemerintah maupun Anak Bangsa, yang salah satunya Ucup Supriyatna SE. beserta para Pemikir yang lain memprakasai untuk membangun sebuah Organisasi Masyarakat yang dapat berguna bagi Masyarakat juga Pemerintah.
Berkat Ridho Tuhan yang Maha Kuasa dari para pemikir tersebut akhirnya melahirkan sebuah Organisasi dengan nama Gema Nusantara dengan logo burung Rajawali. walau bisa di bilang Organisasi itu masih sangatlah muda namun berkat kegigihan para pemikir yang sekaligus pendiri atau yang melahirkan Organisasi tersebut dan juga melahirkan dua Media cetak dan Online yang di beri nama Gemantara News dan GenusBhayangkara One.
Dengan terlahirnya semua itu bukan berarti tidak adanya sebuah proses yang sangat panjang dan penuh tahapan yang tentunya pula banyak mendapatkan rintangan maupun ujian. tahap demi tahap telah terlewati dengan kata lain sebagai mana yang selalu di ucap oleh Ketua Ucup Supriyatna SE dalam setiap memberikan motivasi terhadap Kader maupun Awak Media yang mana beliau berkata setiap perjalanan tidaklah selalu mulus pasti akan ada sebuah sandungan walau itu kerikil kecil. filosofi itu tentunya mengandung makna yang cukup dalam.
Gema Nusantara tidak akan menampik dan memungkiri akan adanya kekurangan maupun kelemahannya, baik secara Profesi atau lndividu bagi Kader dan Pewartanya. Mengingat fenomena saat ini tidak jarang dan tidak sedikit yang Alergi dengan yang namanya Ormas ataupun LSM, tapi pada dasarnya apabila ada sesuatu hal yang terjadi (Trouble) pada sebuah organisasi, itu bukanlah kesalahan dari pada organisasinya, tetapi biasanya itu terjadi akibat segelintir oknumnya saja, baik dari sebuah Organisasi Masyarakat ataupun Lembaga Swadaya Masyarakat bahkan juga dari seorang jurnalis. Selalu ada dan pasti mulai dari pelosok Desa hingga ke Ibu Kota.
Dengan menjamurnya sebuah Ormas atau LSM hingga perusahaan Media baik Media Cetak maupun Online yang sehingga berdampak pula pada orang Manusia yang harus di hadapkan dan memilih untuk menjadi Kader atau Jurnalis. selain itu juga tidak dapat dipungkiri bahwasannya banyak para oknum yang mengaku ngaku sebagai Kader Ormas atau LSM itu sendiri bahkan tidak menampik pula hanya bermodalkan Kartu tanda pengenal (KTA) dari sebuah Perusahaan Media dan dengan mengantungkan KTA serta mengenakan Seragam sudah petentang-petenteng yang seakan akan dirinya lebih baik dan benar sehingga dengan penuh percaya diri mereka bisa dengan seenak berani memvonis seseoran bersalah.
Akibat kurangnya wawasan atau Sumber Daya Manusia yang di milikinya sehinggabanyak terjadi dan telah menjadi tontonan publik mereka para oknum tersebut rela bahkan sanggup untuk saling menyikut bahkan saling mencaci diantara seprofesi demi pembenaran pribadi.gaya preman selalu jadi andalan bagi mereka saling menjatuhkan diantara kawan adalah bagian dari sebuah keharusan dan kebanggaan bagi para oknum tersebut.
Sadar atau tidak sadar perilaku dari semua itu merupakan sebuah cerminan bahwasannya itu bukan perilaku atau etika seorang yang berorganisasi atau yang menggeluti baik dalam sebuah organisasi ataupun Lsm bahkan jurnalistik.
Banyaknya orang yang memilih untuk berorganisasi atau mengaku Wartawan tak lain hanya semata mata untuk hidup di organisasi atau Lembaga dan Wartawan bukan sebaliknya mereka berfikir untuk membesarkan Organisasi atau Wartawan itu sendiri, justru dengan adanya hal itu kesempatan untuk berbisnis demi kepentingannya sendiri atau bisa dibilang mereka hanya membesarkan seragam dan mengantung KTA untuk hidup bukan menghidupi dengan bisnis bukan mencari bisnis.
Lemahnya mental yang di milikinya kesempatan untuk mengeruk untung bukan memberi untung. KTA dan Seragam baginya hanyalah untuk alat pengakuan yang sehingga mereka tidak pernah tahu dan mau tahu bagaimana menempatkan KTA dan Seragam yang seolah olah menjadi kebanggaan dengan mengesampingkan sebuah marwah.
Dengan lahirnya Gema Nusantara sebagai payung dari Gemantara News dan Genus Bhayangkara One selain sebagai Media kontrol sosial barang tentu bertujuan ingin menciptakan Sumber Daya Manusia yang kreatif dan Inovatif yang selalu berfikiran positif demi kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. dari itu Gema Nusantara akan selalu bersinergi dengan semua kalangan demi satu tujuan bersama.
Kekurangan kelemahan bisa berada bukan hanya ada di tubuh Organisasinya saja melainkan bisa juga ada pada lndividu Manusianya yang tidak pernah bisa meletakkan tupoksinya masing-masing. Gema Nusantara selalu menjunjung tinggi adat istiadat dengan tanpa membedakan baik Ras, Agama serta Budaya. Gema Nusantara selalu mengedepankan Musyawarah demi sebuah keutuhan dan Persatuan dan Gema Nusantara selalu menerima saran dan kritik baik lnternal maupun eksternal.
Gema Nusantara selalu mengedepankan untuk mendidik bukan saling membidik. artinya Gema Nusantara tidak akan pernah membenarkan bagi para Kadernya untuk berprilaku arogansi karena dengan di lahirkannya Gema Nusantara bukan untuk beraksi melainkan untuk saling mengisi dan mengerti bukan sebatas untuk bersembunyi dari urusan pribadi karena Gema Nusantara di lahirkan untuk selalu memberikan sebuah pembelajaran selain untuk Gema Nusantaranya sendiri juga untuk Masyarakat terkait pentingnya sebuah kepedulian sosial terhadap seluruh Warga Indonesia, dengan motto “Membangun Dan Mencerdaskan”.(Bambang S)